Metode ilmiah adalah langkah langkah yang ditempuh oleh
peneliti dalam menjawab pertanyaan pertanyaan atas masalah masalah dan
keingintahuan nya terhadap fenomena fenomena yang terjadi sehingga dihasilkan
jawaban yang akurat dan obyektif sehingga mampu diterima secara universal dan
dianggap valid. Metode ilmiah atau scientific method yang
dikembangkan oleh Francis
Bacon yang sering disebut sebagai
metode induktif telah digunakan oleh para peneliti untuk memecahkan masalah
masalah yang ada.
Sederhananya, Metode ilmiah adalah
cara para saintis untuk memecahkan masalah yang dihadapi melalui tahapan
tahapan tertentu, antara lain meliputi melakukan pengamatan, penyusun hipotesis,
melakukan percobaan, dan menarik kesimpulan.
Saintis atau para peneliti bekerja dengan mengembangkan metode ilmiah dan sikap ilmiah. Sikap ilmiah tersebut antara lain rasa ingin tahu dan mengembangkan keingintahuan, terbuka, jujur terhadap fakta serta bersifat terbuka.
Saintis atau para peneliti bekerja dengan mengembangkan metode ilmiah dan sikap ilmiah. Sikap ilmiah tersebut antara lain rasa ingin tahu dan mengembangkan keingintahuan, terbuka, jujur terhadap fakta serta bersifat terbuka.
Metode ilmiah biasanya dimulai
dengan melakukan pengamatan atau observasi dari sebuah kejadian yang terjadi
secara berulang ulang. Pengamatan yang cermat sangat penting bagi para peneliti
atau saintis. Seluruh informasi yang didapatkan tersebut dinamakan petunjuk
empiris. Petunjuk empiris dapat dikembangkan dengan mengajukan sejumlah
pertanyaan. Apabila ditemukan pertanyaan yang tidak mudah untuk dijawab,
seorang peneliti akan mencari sumber pengetahuan yang lain, baik dari literatur
perpustakaan ataupun pendapat saintis lain. Pada saat itu, saintis mulai
menduga duga jawaban yang memungkinkan atau membuat hipotesis. Untuk mengetahui
jawaban duga duganya benar atau salah, seorang peneliti melakukan langkah
berikutnya dalam metode ilmiah yang disebut percobaan atau eksperimen.
Sebuah eksperimen dalam metode
ilmiah valid jika dapat diuji ulang, baik oleh peneliti sendiri ataupun oleh
peneliti lainnya. Apabila beberapa kali eksperimen tetap mendukung suatu
hipotesis maka hipotesis tersebut akan menjadi sebuah teori yang ilmiah.
Kebenaran suatu teori akan terus menjadi tantangan bagi para peneliti untuk
melakukan eksperimen lanjutan. Teori yang telah diuji dan hasilnya konsisten
serta tidak terbantahkan akan menjadi suatu hukum ilmiah.
Langkah Langkah Metode Ilmiah
Berikut tahapan
– tahapan metode ilmiah dalam ilmu biologi :
1.
Melaksanakan pengamatan/observasi
Tahapan
observasi ini dilakukan untuk menemukan suatu masalah. Dalam melakukan tahapan
observasi/pengamatan ada 2 cara yang dapat diakukan, yaitu :
·
Pengamatan
kuantitatif yaitu pengamatan dengan mengamatai data berupa angka – angka
·
Pengamatan
kualitatif yaitu pengamatan yang dilakukan menggunakan alat indera kita
2.
Merumuskan masalah
Perumusan
masalah ini dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan – pertanyaan mengenai
objek penelitian. Dalam megajukan pertanyaan atau merumuskan masalah peneliti
haruslah memahami bagaimana etika ataupun ketentuan – ketntuannya, anatara lain
sebagai berikut :
·
Pertanyaan
harus ditanyakan secara jelas
·
Pertanyaan
tdak menimbulkan penafsiran ganda
·
Rumusan
masalah dinyatakan dengan kalimat tanya yaitu : APA, BAGAIMANA, DIMANA, KAPAN
dan SIAPA. Misalnya : bagaimana pengaruh suhu terhadap produksi urin ?
3.
Kajian pustaka
Kajian pustaka
merupakan panduan – panduan dari beberpa literature yang mendukung teori –
teori yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian, dapat berupa buku – buku,
maupun informasi – informasi yang ada di internet.
4.
Membuat Hipotesis/dugaan sementra
Hipotesis
merupakan dugaan sementara atau bisa juga didefinisikan sebagai jawaban
sementara dari rumusan masalah. Hipotesis inilah yang nantinya akan dibuktikan
dalam sebuah eksperimen. Hipotesis harus mengandung 3 variabel. Variabel
merupakan faktor – faktor yang mempengaruhi eksperimen yang memiliki ukuran dan
dapat diukur.
Jenis – jenis
variabel tersebut yaitu :
·
Variabel
bebas/manipulasi yaitu faktor yang diubah oleh sang peneliti
·
Variabel
terikat yaitu faktor yang berubah tergantung perubahan variabel bebas
·
Variabel
control yaitu faktor yang sengaja tidak diberi perlakuan untuk pembanding
Hipotesis dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu :
·
Hipotesis Nol (H0), yaitu hipotesis yang menyatakan tidak
ada pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat
·
Hipotesis Alternatif (Ha), yaitu hipotesis yang menyatakan adanya
pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat
5.
Melakukan eksperimen
Eksperimen
merupakan suatu usaha yang sistematik untuk menghasilkan data, untuk menjawab
pertanyaan atau menguji hipotesis
6.
Menarik kesimpulan
Kesimpulan apa
saja yang terbukti dalam eksperimen yang telah dilakukan.
Dalam melakukan
suatu metode ilmiah, maka para peneliti haruslah mempunyai sikap ilmiah. Sikap
– sikap ilmiah yang harus dimiliki seorang peneliti yaitu :
·
Berani
dan bersikap santun dalam mengajukan pertanyaan dan argumentasi
·
Mengembangkan
keingintahuan pada sesuatu
·
Memiliki
kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan
·
Berpendapat
secara ilmiah dan kritis
·
Berani
mengusulkan perbaikan dan bertanggung jawab terhadap usulan – usulan yang diajukan
·
Mau
bekerjasama
·
Disiplin
dan tekun