Pemanfaatan Ekstrak Akar Tuba sebagai Insektisida Pengendali Ulat Bulu


Penelitian eksperimental bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak akar tuba (Derris elliptica) dan mengetahui konsentrasi optimum ekstrak akar tuba dalam formulasi insektisida untuk mengendalikan populasi ulat bulu (Lymantria beatrix). Akar tuba (Derris eliptica) berisi senyawa rotenon yang tergolong pestisida kelas II yang cukup berbahaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi lima langkah yaitu membuat ekstrak, tes waktu pengeringan,  tes penyemprotan terhadap daun (untuk menentukan tingkat kerusakan yang disebabkan oleh daun pestisida), pembibitan larva Lymantria beatrix dan uji mortalitas terhadap larva Lymantria beatrix. Ekstrak akar tuba dibuat dengan proses ekstraksi dengan pelarut etanol 95% dan ekstrak murni kemudian diencerkan dengan air untuk memperoleh variabel konsentrasi. Tes waktu pengeringan untuk pestisida sintetik, menggunakan ekstrak akar tuba 100%, 75%, 50% dan 25% yang memberikan hasil masing-masing 60, 25, 29, 40, dan 120 menit. Uji semprot terhadap daun menunjukkan bahwa peningkatan kadar ekstrak rotenon meningkatkan kerusakan terhadap permukaan daun. Penyemprotan Lymantria beatrix dengan insektisida dari ekstrak akar tuba 25%, 50%, 75%, dan 100% memberikan nilai Efikasi Insektisida (EI) masing-masing 67%, 80%, 73%, dan 73%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konsentrasi optimum ekstrak akar tuba untuk mengontrol populasi ulat Lymantria beatrix berada di ekstrak 50% dengan EI (Efikasi Insektisida) 80% dan memberikan nilai LC50 116,86 ppm.

 Peneliti : Ardi Yuli Wardani, Maisel Priskila Sisilia,  Moh. Khoerul Anwar, Eko Budiyanto,                             dan Arvana Rifki Aditya